Eko (Korlap Pekalongan) : Gibran Representasi Pemuda Indonesia


PEKALONGAN – Para relawan pendukung Gibran Raka Buming Raka, yang dikenal Bala Gibran unttuk zona atau wilayah Pekalongan Raya meliputi Kota Pekalongan, Kajen dan Batang resmi dideklarasikan di Rumah Makan Tepiah Sawah di Kecamatan Pekalongan Selatan, kemarin malam.

Yang datang di acara deklarasi, ternyata beragam profesi,ada nelayan, petani, pekerja konveksi, buruh pengusaha sampai ibu rumah tangga.Mereka menyuarakan yel-yel Bala Gibran-berani-berani, Mas Gibran-terus melaju untuk Indonesia maju.

Koordinator Deklarasi, Eko Suprihan SKom mengatakan, kehadiran sosok Gibran dalam kancah politik nasional sangat penting, mengingat jumlah pemilih potensial pemilu 2024 adalah pemuda dan kalangan milenial.

“Sehingga menjadi wajar kami berharap kalangan muda dan milenial memiliki wakil dalam Pilpres 2024,” ucapnya.

Eko menjelaskan, bahwa Gibran juga merepresentasikan potensi pemuda Indonesia. Gaya kepemimpinannya sudah dibuktikan selama menjabat sebagai Walikota Solo.

Ia percaya, Gibran Rakabuming Raka mampu mewujudkan jalan menuju visi Indonesia, yakni Visi Indonesia Emas 2045. Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad.

“Kita mengetahui seperti yang disampaikan Bapak Presiden, bahwa kedepan adalah satu-satunya peluang emas Indonesia untuk menjadi negara maju. Dan untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sosok yang berani, tegas dan memiliki stamina kecerdasan serta fisik yang mampu melakukan GEBRAKAN, serta kerja-kerja politik nasional, regional maupun internasional,” tegasnya.

Terkait dengan siapa nantinya Gibran dipasangkan, menurut Eko hal itu tidak menjadi persoalan. Bagi Relawan Gibran Zona Pekalongan Raya, calon wakil presidennya nantinya haruslah pemuda dan itu adalah Gibran.

“Oleh karena peluang emas ini, kami merasa tertantang untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi mercusuar dunia seperti yang diimpikan The Founding Father kita,” tuturnya.

Di sisi lain, Eko menyayangkan saat ini hak-hak berdemokrasi dan berpolitik masih dikebiri, yakni adanya aturan batas usia capres dan cawapres.

“Kami berharap negara memberi hak kepada pemuda untuk menjawab tantangan zaman, untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan nasional, dan untuk mendorong dan memberi kesempatan bagi pemuda-pemudi yang progresif revolusione yang mampu menggoncangkan dunia,” harapnya,

Eko mengatakan, kontestasi politik bukan hanya mempengaruhi kebijakan selama 5 tahun ke depannya. Namun juga akan mempengaruhi generasi-generasi selanjutnya lewat produk-produk regulasi yang akan diterbitkan nantinya.

Namun saat ini, banyak politikus yang berkedok mendukung Gen Z maupun generasi Milenial, namun kerap hal tersebut hanya sebatas jargon belaka. Tapi, kadang justru tidak benar-benar memahami apa yang menjadi kebutuhan para generasi muda.

“Dari Pekalongan kami lahir dan mendeklarasikan diri, Bangkit Bergerak Berjuang dengan melihat sosok Gibran sebagai seorang potensi pemuda yang paham akan tantangan zaman. Memiliki keberanian, memiliki GEBRAKAN, dan memiliki awareness terhadap dunia generasi milenial,” tegasnya.

Perlu diketahui, GEBRAKAN merupakan wadah generasi milenial yang fokus memperjuangkan hak-hak pemuda maupun generasi milenial pada era revolusi industri 4.0. Mereka bertekad mengembangkan talenta kepemudaan dalam menghadapi tantangan zaman dimasa depan.

Sebagaimana diketahui, pemilih muda akan mendominasi pada kontestasi Pemilu 2024. Bahkan sekitar 60 persen pemilih pada tahun 2024 adalah Generasi Z dan Milenial.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengunggah foto daftar pemilih sementara melalui akun resmi instagram @kpu_ri, terdapat 205 juta pemilih pada Pemilu 2024. Dari angka keseluruhan itu, Generasi milenial mendapat hak suara tertinggi sebanyak 69 juta pemilih.

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *